Menjadikan SMK sebagai
salah satu lembaga pendidikan, berupaya mengembangkan dan meningkatkan Sumber
Daya Manusia ( SDM ), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang memiliki wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
SMK juga berupaya melaksanakan program-program
pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu
pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya
baik dalam pendidikan maupun didalam
dunia industri.
Upaya yang dilakukan
SMK dengan mengadakan suatu program pengalaman yaitu
dengan mengirim siswa-siswanya keperusahaan yang relevan dengan jurusan
masing-masing yang dinamakan dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Pengalaman Praktek
Kerja Industri (PLI) merupakan suatu kegiatan intrakulikuler yang dikelompokkan
kedalam mata pelajaran bidang studi jurusan SMK.
Tujuan dilaksanakannya
Prakerin untuk menambah pengalaman dan sekaligus merupakan wadah pengenalan
lingkungan kerja bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Sehingga pada saat memasuki dunia kerja mereka tidak merasa canggung lagi.
Diakhir pelaksanaan
kegiatan Prakerin, siswa juga diwajibkan untuk menyusun laporan Prakerin.
Laporan tersebut disusun sesuai dengan apa yang mereka peroleh selama Prakerin
atau membahas mengenai perangkat ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan
tempat Prakerin.
Pada laporan Prakerin
ini, penulis membahas tentang “Sistem Jaringan Telepon dan Internet
Speedy “
B.
Tinjauan Kegiatan Prakerin
Kegiatan Prakerin bertujuan untuk membekali siswa
dengan pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam
berbagai kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga siswa dapat menerapkan
apa yang diperolehnya dibangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan yang
dibutuhkan didunia industri.
1. Secara Umum
Secara umum pelaksanaan Prakerin:
”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama belajar, diperusahaan / di
dunia kerja”.
2.
Secara
Khusus
a. Membekali siswa dengan pengalaman kerja
sebenarnya didalam dunia kerja dan masyarakat.
b. Memantapkan keterampilan siswa yang
diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
c. Menetapkan disiplin dan rasa tanggung
jawab dan sikap profesional dalam bertugas.
d. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja
untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan.
e. Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap
ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang belum dikenal oleh siswa.
f. Membekali siswa dengan pengalaman kerja
yang sebenarnya.
g. Mendorong siswa supaya dapat menciptakan
lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
C.
Pelaksanaan Kegiatan dan Waktu Prakerin
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
koordinator Prakerin SMK berdasarkan rekomendasi dan saran dari Ketua Jurusan
dan Ketua Program Studi, maka kriteria tempat Prakerin adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan atau industri harus memiliki
badan hukum yang sah serta bergerak dibidang produksi atau jasa.
2. Perusahaan atau industri dalam
melaksanakan kegiatan atau operasinya memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli
dibidang teknik dan kejuruan.
3. Pada saat pengiriman peserta Prakerin,
perusahaan / industri sedang melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan
bidang studi siswa.
4. Perusahaan atau industri sedapat mungkin
memiliki pusdiklat atau memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan
atau informasi kepada siswa selama melaksanakan Prakerin.
5. Melalui kegiatan atau operasi yang
dilakukan perusahaan atau industri, siswa dapat memperoleh pengalaman lansung
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di SMK.
Berdasarkan syarat dan kriteria perusahaan atau
industri yang telah ditetapkan tersebut, maka penulis mengajukan permohonan
untuk melaksanakan Prakerin di PT.Telkom Bukittinggi . Dengan
pertimbangan bahwa PT. Telkom Bukittinggi merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang jasa telekomunikasi dan
memiliki badan hukum yang sah serta sesuai dengan bidang ilmu penulis.
Berdasarkan dari permohonan yang telah diajuakan,
maka pihak perusahaan menyetujui untuk melaksanakan kegiatan Prakerin
diperusahaannya sebanyak 4 orang selama kurang lebih 100 hari.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan selama
kerja praktek di PT. Telkom Bukittinggi adalah :
1. Kegiatan Umum
a. Pengenalan terhadap sejarah perusahaan,
ruang lingkup kerja, tata tertib perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
b. Pengenalan terhadap perangkat-perangkat
yang digunakan pada PT. Telkom Bukittinggi bagian Divisi Akses.
2. Kegiatan Khusus
a. Ikut serta dalam melakukan pengontrolan dan pemeliharaan
perangkat jaringan telepon seperti MDF, RK dan Computer Server.
b. Melakukan tanya jawab ( diskusi) dan penjelasan dari
pembimbing lapangan.
c. Studi literatur, yaitu mempelajari
buku-buku panduan dan pelatihan yang disajikan langsung oleh pembimbing
lapangan.
D.
Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin
Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
berlangsung selama kurang lebih tiga bulan (100 hari) terhitung dari
tanggal 14 Januari 2012 sampai dengan 14 april 2012. Pada pelaksanaan Prakerin kali ini
bertempat pada sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang
telekomunikasi yaitu pada PT.Telkom Indonesia Bukittinggi yang beralamatkan pada Jln. M. Safei No. 16, Bukittinggi No. Telepon <0752> 22000 dan
Faximile <0752> 32532.
BAB II
GAMBARAN UMUM PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
A.
Sejarah PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi
dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah
Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat
PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.
Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos
dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah
Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
2.
Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
3.
Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite
Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun
1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam
penyelenggaraan telekomunikasi.
4.
PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1991.
5.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham
TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa
Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa
Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan
Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah
Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka
kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli
telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM
membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia
yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus
2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
B. Visi dan Misi TELKOM
PT
.Telkom Indonesia memiliki
visi yaitu “To become a leading InfoCom
player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai
perusahaan InfoCom terkemuka dalam
bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia
.
PT
.Telkom Indonesia mempunyai
misi yaitu “ to provide one stop Infocome services with excellent quality
and competitive price “. Telkom berkomitmen
Ø Memberikan
layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga
yang kompetitif .
Ø Memaksimalkan
“Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang
adjacent industries telekomunikasi.
Ø Menjadi
perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui
anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
Ø Menjadi
kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
C.
Logo PT. TELKOM
Logo
baru TELKOM mencerminkan brand
positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan
bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh
“service culture” baru yaitu: expertise,
empowering, assured, progressive dan heart.
Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel. Simplifikasi logo ini
terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini
merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world is in your hand”. Untuk lebih
mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Gambar 1. Logo Telkom
·
Expertise :
makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication,
Information, Media & Edutainment).
·
Empowering :
makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan
ekspansi ke luar.
·
Assured :
makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian,
serta kepercayaan dan hubungan yang erat
·
Progressive :
kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya
adalah perubahan dan awal yang baru.
·
Heart :
simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa
depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah
:
· Expert Blue pada
teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi
· Vital Yellow pada
telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis
· Infinite sky blue pada
teks Indonesia
dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk
masa depan.
D. Bidang Pekerjaan dan Produk yang dihasilkan
1. Bidang Pekerjaan
Jasa
yang disediakan Telkom dibagi menjadi dua kelompok, jasa Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi
dasar. Pengelompokan inipun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat
teknologi komunikasi dan informasi
berkembang dengan pesat. Bisnis utama Telkom saat ini adalah menyediakan Public
Switch Telephone Network (PSTN) dan menyelenggarakan jasa melalui PSTN.
Jenis jasa telekomuniksi yang sudah beroperasi sampai
sekarang ini adalah:
a. Telepon dalam negeri ( lokal dan SLJJ )
b. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi
c. Jasa telepon bergerak seluler ( Flexi )
d. Jasa Internet ( Telkomnet Instan dan Speedy )
e. Jasa lainnya ( Vallue
Added Service )
Jasa telepon dalam negeri merupakan layanan jasa utama
PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar., tetapi untuk sekarang ini jasa
telepon luar negeripun merupakan pendapat Telkom lainnya. Komposisi pendapat
layanan jasa utama ini meliputi : Pasang baru telepon, biaya abodemen
(langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal,
interlokal / SLJJ dan SLI. Dari catatan tahun-tahun yang lalu, ternyata
kontribusi terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa
telepon dalam negeri ini juga termasuk penyediaan layanan telekomunikasi untuk
umum seperti Wartel, Telepon umum coin ( TUC ), telepon umum kartu ( TUK ), dan
telepon umum pelanggan ( TUP ).
Untuk telepon umum coin sampai saat ini masih dikelola
oleh Telkom. Sedangkan untuk pendirian telepon umum pelanggan terlebih dahulu
Telkom memberikan penawaran kepada masyarakat siapa yang mau mendirikan telepon
umum pelanggan tersebut. Dan dalam hal pemasangan telepon umum pelanggan dini
dituntut biaya pemasangannya, dengan sistem bagi hasil ( Sharing ), sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan
tidak ada yang dirugikan.
Disamping mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk
jasa telepon dalam negeri, Telkom juga memperoleh pendapatan interkoneksi dari
penyelenggaran Telekomunikasi lainnya, seperti dari penyelenggaraan
Telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem
Telepon Bergerak Seluler).
Pendapatan interkoneksi antara lain diperoleh dari PT.
INDOSAT dan SATELINDO. Selain pendapatan interkoneksi Telkom juga
berpartisispasi dalam menyelenggarakan STBS, melalui usaha patungan ataupun
dengan pola bagi hasil. Sementara itu penyewa Stansponder satelit mulai tahun
1996 beralih kepada satelindo, namun Telkom terus melakukan pelayanan jasa
stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.
2.
Serpo (Service
point)
Pada kegiatan yang dilakukan ini adalah menerima
pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datang ke Plasa maupun melalui
telepon ke bagian pengaduan. Data-data yang harus diperoleh dari pelanggan
antaralain ; nama, alamat, jenis gangguan. Kemudian data-data itu dimasukkan ke
SISKA untuk diproses.
3.
PSB Wireline
Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan data-data
yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi dan
memberikan foto copy KTP, materai dan administrasi untuk biaya pasang telepon
dirumah.
4.
PSB speedy
Pelanggan yang ingin berlangganan speedy ( internet ) di
rumah dan data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan
harus mengisi dan memberikan foto copy KTP, dan administrasi untuk biaya pasang
speedy dan pemasangan speedy pelanggan sebaiknya memiliki telepon rumah. Tetapi
Pelanggan bisa memilih paket speedy yang telah disedikan oleh Telkom.
5.
Bundling
Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan
speedy secara bersamaan dan data-data yang diperlukan telkom untuk meng-input
data, pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan foto copy ktp, materai
dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah.
6.
Cabut APS (atas permintaan sendiri)
Cabut APS adalah pencabutan sambungan telepon atas
permintaan pelanggan karena sesuatu hal seperti:Rumah kosong, Pindah Rumah,
Rumah dijual, Tarif mahal, Tagihan terlalu besar, Faktor ekonomi atau ganti
dengan Telkom Flexi.
Adapun syaratnya antara lain :
a. FotoCopy KTP pelanggan yang masih berlaku.
b. Bukti Pembayaran/Rekening telepon terkakhir.
c. Mengisi dan menandatangani Formulir yang telah
disediakan.
7.
Pendaftaran Point
Reword (TRRT)
Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah membantu
pendaftaran pelanggan yang akan mendaftarkan nomor telepon rumahnaya untuk
mengikuti Point Reword (TRRT). Data-data yang harus diperoleh untuk
pendaftaran Point Reword ; foto copy
KTP dan pembayaran Rekening telepon akhir. Setelah pencatatan untuk
pendaftaran, kita jelaskan kepada pelanggan bagaimana cara pengumpulan
poin-poin, agar setiap poin-poin bertambah dan memilih hadiah secara langsung
atau secara diundi. Setelah selesai pelanggan yang mengikuti program TRRT
formulir yang sudah di isi di input ke CCS untuk proses lebih lanjut.
8.
Plasa
Membantu SAS bagian plasa, dalam memberikan nomor
antrian, arahan, dll. Mempromosikan Gebyar Berhadiah TELEPON RUMAH REJEKI
TUMPAH (TRRT) Mempromosikan produk-produk Telkom (HP CDMA FLEXI, PSB SPEEDY,
PSB WIRELINE.
9.
Sales Retention OBC Speedy
Penawaran speedy kepada setiap pelanggan yang sudah
memiliki telepon rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan
melewati telepon.
10.
Penginputan TRRT
Penginputan formulir yang sudah di isi di input ke dalam CCF, yang sudah di isi
dengan jelas oleh pelanggan yang mendaftarkan untuk mengikuti Program Hadiah
Telkom.
11.
MDF ( Main
Distribution Frame )
Berikut ini adalah sebagian fungsi dari MDF, antara lain
:
Ø
Memantau
pelaksanaan penyesuaian gangguan dan mencetak kesimpulan atas hasil yang
dicapai sebagai bahan pemeriksaan dan laporan.
Ø
Mengoperasikan
dan memelihara perangkat meja ukur sebagai alat ukur untuk menanggulangi
gangguan.
Ø
Mengerjakan,
merawat, dan menyimpan kartu langganan untuk keperntingan mutasi-mutasi,
pengaduan, pengukuran, perbaikan-perbaikan, dan penyambungan telepon.
Ø
Mengadakan
pengukuran saluran secara rutin.
Ø
Melaksanakan
penyambungan dan pemutusan saluran MDF sesuai dengan prosedur yang berlaku.
12.
SISKA ( Sistem Informasi Kastamer )
Sistem Informasi Kastamer (SISKA) suatu aplikasi yang
berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data
pelanggan, data service level guaranty
for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen pelanggan.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang
mengakibatkan bertambahnya para pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada
aplikasi baru sebagai inovasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan
terhadap pelanggan terutama pelanggan pada
Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima
kepada pelanggan Residensial dan Sosial.
SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang
mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan
demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk
penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke
pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional
keuangan perusahaan. Sementara mereka yang berhak untuk mengakses data-data
SISKA hanya dikhususkan untuk Karyawan TELKOM, Manfaat SISKA antara lain
sebagai berikut :
Ø
Meningkatkan
mutu pelayanan data jaringan.
Ø
Pemrosesan
alamat billing yang cepat dan akurat.
Ø
Pengumpulan
tagihan yang cepat dan akurat.
Ø
Optimalisasi
petugas jaringan.
13.
COC ( Control
Operational Center )
COC data yang hampir sama dengan SISKA namun COC juga
mengambil data dari SISKA, yang berguna untuk mengontrol menejemen Se-Indonesia secara online (dari internet).
14.
Gangguan
Pada bagian gangguan, proses kerjanya adalah memproses
dan melaporkan ke petugas lapangan sesuai dengan sektornya.
E.
Kedisiplinan
1. Setiap karyawan memiliki kewajiban antara lain :
Ø
Mengutamakan kepentingan perusahaan diatas
kepentingan golongan dan pribadi.
Ø
Menyimpan rahasia negara, perusahaan, baik
langsung maupun tidak langsung.
Ø
Melaksanakan
ketentuan perusahaan dengan sebaik-baiknya.
Ø
Bekerja
dengan jujur, tertib dan sopan serta penuh dengan rasa tanggung jawab dan
bersemangat untu kepentingan perusahaan.
Ø
Mentaati
perintah instruktur atau pejabat yaang berwenang sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
2. Sementara
larangan bagi setiap karyawan adalah :
Ø
Melakukan tindakan kejahatan antara lain berupa
penggelapan, pencurian, penipuan, pemalsuan, dan jenis lainnya.
Ø
Melakukan penganiayaan, penghinaan secara kasar,
tindak kekerasan mengancam pimpinan perusahaan dan karyawan.
Ø
Menyuruh atau membujuk ikut serta dalam
melakukan perbuatan yang melanggar hukum/ kesusilaan terhadap pimpinan
perusahaan.
Ø
Menggunakan
fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi.
F. Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah suatu kerangka dasar yang menunjukkan hubungan yang jelas antara satu bidang
dengan bidang lain. Suatu organisasi yang baik akan menimbulkan keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dalam bekerja agar didapat tenaga kerja yang
terampil, efisien dan kreatif.
Setiap perusahaaan akan memilki struktur kepegawaian yang
berfungsi untuk menempatkan suatu karyawan sesuai dengan bidang keahlinya
masing- masing dengan tujuan supaya karyawan tersebut dapat bekerja lebih
efisien sehingga dapat menunjang hasil produksi perusahaan dengan lebih baik
.
1. Uraian Tugas
Ø
JUNIOR MANAGER Kancatel Sindanglaya,
bertugas sebagai Pemimpin jalannya tugas-tugas karyawan yang ada dikantor
PT.Telkom Kancatel Sindanglaya, dan bertanggung jawab atas jalannya tugas-tugas
tersebut.
Ø
Ass Junior Manager SERVICE, bertugas
sebagai koordinator dalam mengelola penjualan produk ( seperti : Telepon
Wireline, Flexi dan Speedy ) serta memonitor dan memelihara kehandalan
produk-produk yang dipasarkan.
Ø
Ass Junior Manager SUPPORT, bertugas
sebagai penanggung jawab untuk memonitor terhadap seluruh pendapatan serta
laporannya, memonitor terhadap jumlah tunggakan baik Telepon, Flexi ataupun
Speedy serta laporan pembukuannya dan mengendalikan cabutan / penghentian
layanan terhadap pelanggan.
Ø
SPV SO ACCESS SDL, bertugas sebagai
Pemimpin pekerjaan lapangan pekerjaan, seperti pemasangan atau pengukuran kabel-kabel
telepon.
Ø
Service Point, bertugas melayani
pelanggan antara lain: Pasang Speedy, PSB, Pasang kembali, Mutasi, Gangguan
Telepon, dan Informasi lainnya.
Ø
Technician Operation Support, bertugas
sebagai pelaksana dan pengendali operasional langsung lapangan.
2. Pengelompokan Divisi Telkom Berdasarkan
Fungsi Umumnya
Ø
DIVRE
(Divisi Regional)
Direktorat Konsumer terbagi menjadi tujuh Divisi Regional
(Divre), dimana Divre I berpusat di Kota Medan.
Ø
KANDATEL
(Kantor Daerah Telekomunikasi)
Divre dibagi menjadi beberapa Kandatel yang bertempat di
ibukota propinsi.
Ø
INFRATEL
(Infrastruktur Telekomunikasi)
Infratel merupakan bagian Telkom yang bertanggung jawab
dalam pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi Telkom.
Ø NETRE
(Network Regional)
Infratel
dibagi menjadi beberapa Network Regional (Netre). Salah satunya adalah Network
Regional Sumatera Bagian Utara (Netre Sumbagut) yang berpusat di Kota Medan.
Ø ARNET
(Area Network)
Netre
dibagi menjadi beberapa Area Network (Arnet). Netre Sumbagut terbagi menjadi enam Arnet, yaitu: Aceh,
Medan, Pematang Siantar, Padang, Pekanbaru, dan Batam.
BAB III
SISTEM
TELEPON DAN INTERNET SPEEDY
A. Struktur Jaringan
Berdasarkan
cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel lokal
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu
tak langsung, dan jaringan catu kombinasi.
1.
Jaringan
catu langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu
dari KP terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK.
Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari KP tersambung secara
tetap (permanen) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya dipakai untuk wilayah :
a.
Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual
dengan jumlah pelanggan telepon sedikit.
b.
Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah
sekitar sentral telepon ( radius sampai dengan 500 meter).
c.
Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan
telepon cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.
Gambar 2. Konfigurasi Daerah
Catuan Langsung ( DCL )
2.
Jaringan
catu tak langsung
Jaringan
catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dimana pesawat pelanggan dicatu
dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru kemudian
dihubungkan ke RPU.Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara
kabel primer dan kabel sekunder. Pemakaian jaringan catu tak langsung seperti
terdapat pada Gambar di bawah ini. Pemakaian jaringan catu tak langsung ini
juga dipakai pada kota-kota sedang dan besar yang digunakan untuk mencatu
daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh .
Gambar 3. Daerah Catuan Tidak Langsung
3.
Jaringan
Catu Kombinasi
Jaringan catu
kombinasi adalah jaringan
local di mana pesawat pelanggan dicatu melalui dua cara, yakni sebagian
dengan catu langsung, dan sebagian lagi dengan catu tak langsung. Pemakaian
jaringan catu kombinasi digunakan hampir pada semua kota sedang dan besar,
karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota atau pusat kepadatan
penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat dengan sentral
telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak sentral tersebut.
Pemakaian jaringan catu kombinasi.
B. Perangkat Jaringan Telkom
1.
RK (Rumah Kabel) feeder point, cross connect Point/SAI (servingarea
interface )
Nama lain dari rumah kabel(RK) adalah feeder point, cross connect Point,
atau SAI(Serving Area Interface).
Bangunan kecil atau rumah jaga yang
merupakan tempat distribusi kabel (listrik atau telepon). Rumah kabel digunakan untuk mendistribusikan
atau mengkoneksikan antara kabel primer
dari sentral dengan kabel sekunder.
Rumah Kabel (RK) ini mempunyai kapasitas
mulai dari 400 sampai dengan 2400 satuan sambungan telepon (SST) dan juga Rumah
Kabel bagian yang penting dari struktur jaringan kabel (PPJT Jarlokat 2000
tentang RK).
2.
Fungi
RK
Ø
Titik
terminal akhir dari jaringan Kabel Primer.
Ø
Titik
terminal awal dari jaringan Kabel Sekunder.
Ø Titik sambung peralihan yang fleksible
antara jaringan Kabel Primer dan jaringan kabel Sekunder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar